"Anakku, Aku Sudah
Tua...Tolong Maklumi Aku ya...!" Mendengar Kalimat Ini, Aku Cuma Bisa
Banjir Air Mata...
Untuk anakku
terkasih...
Kalau suatu hari nanti,
kamu melihatku perlahan menjadi tua, tidak bisa lagi merespon dengan cepat,
tubuhku juga semakin lemah, tolonglah bersabar dan cobalah mengerti aku.
Ketika aku makan dengan
belepotan, bahkan tidak memakai baju, tolong jangan tertawakan aku, bersabarlah
padaku dan tolong ingat, aku juga pernah mengajarimu semua hal ini. Dengan
sabar aku mengajarkanmu cara makan, berpakaian dan menghadapi kehidupanmu
sendiri.
Ketika aku terus
mengulangi kata-kata yang sama dan tak bisa lagi menyampaikan keinginanku,
tolong beri aku sedikit waktu untuk berpikir, karena aku pun juga tidak bisa
apa-apa. Jangan terburu-buru berbicara denganku, karena bagiku yang terpenting
bukanlah berbicara, melainkan waktu bersama denganmu.
Ketika aku tidak mau
mandi, tolong jangan menyalahkan aku, cobalah ingat berapa kali aku harus terus
menyuruhmu mandi sewaktu kamu kecil?
Ketika aku keluar rumah
dan tidak menemukan jalan pulang, tolong jangan marah dan membiarkan aku di
luar, bawalah aku pulang. Apa kamu ingat sewaktu kecil aku selalu khawatir
kalau kamu tersesat dan tidak bisa pulang?
Ketika aku sering
berbuat ulah, tanpa sengaja memecahkan piring, tolong jangan marah dan
menyalahkanku. Coba kamu ingat berapa piring dan sayur yang kamu buang ke
lantai sewaktu kamu kecil?
Ketika kakiku tidak
lagi bisa berjalan, tolong papahlah aku, sama seperti aku memapahmu untuk
melangkahkan kakimu pertama kalinya.
Ketika aku mendekatimu,
janganlah marah atau sedih, tolong bersikap lembut padaku, sama seperti aku
pernah melakukannya sewaktu kamu baru lahir ke dunia ini.
Suatu hari nanti, kamu
akan menyadari, walaupun aku ini tidak sempurna, tapi aku selalu berusaha
memberikan yang terbaik untuk kamu.
Ketika aku hampir
berada di akhir hidupku, tolong temani aku, jangan membenci aku. Kamu perlu
tahu, untuk membesarkanmu menjadi anak yang baik dan terdidik, aku juga telah
bersusah payah.
Saat ini, aku juga
takut. Tidak kusangka meninggalkan bumi ini ternyata begitu menakutkan, aku
hanya berharap kamu bisa ada di sampingku sampai aku pergi. Aku tidak ingin
sendirian.
Cobalah untuk mengerti
dan membantuku, gunakanlah kasih dan kesabaranmu untuk membantuku mengakhiri
hidup ini, aku akan menggunakan segenap hati dan cintaku untuk membalasmu. Aku
mencintaimu, anakku!
Sahabat... pernahkan
kamu memeluk ayah dan ibumu dan juga mengatakan hal yang sama? Kalau kamu juga
mencintai mereka dan akan merawat mereka sampai akhir hayat mereka?